Minggu, 16 November 2014



CPU ( SISTEM BUS DAN ALU )

      Sistem BUS adalah, Jalur komunikasi yang dibagi pemakai Suatu set kabel tunggal yang digunakan untuk menghubungkan berbagai subsistem
BUS Sistem adalah, Sebuah Bus yang menghubungkan komponen-komponen utama computer (CPU, Memori,I/O)
Sitem bus terbagi 3 yaitu:

 1. Sistem Data
Saluran data memberikan lintasan perpindahan data antara dua modul sistem. Saluran ini secara kolektif disebut bus data. Umumnya bus data terdiri dari 8, 16, 32 saluran, jumlah saluran diakitakan dengan lebar bus data. Karena pada suatu saat tertentu saluran hanya dapat membawa 1 bit, Misalnya, bila bus data lebarnya 8 bit, dan setiap instruksi panjangnya 16 bit, maka CPU harus dua kali mengakses modul memori dalam setiap siklus instruksinya.  

2. Saluran Alamat
Saluran alamat digunakan untuk menandakan sumber atau tujuan data pada bus data. Misalnya, bila CPU akan membaca sebuah word data dari memori, maka CPU akan menaruh alamat word yang dimaksud pada saluran alamat. Lebar bus alamat akan menentukan kapasitas memori maksimum sistem. Selain itu, umumnya saluran alamat juga dipakai untuk mengalamati port-port input/outoput. Biasanya, bit-bit berorde lebih tinggi dipakai untuk memilih lokasi memori atau port I/O pada modul.
 
3.
 Saluran Kontrol
Saluran kontrol digunakan untuk mengntrol akses ke saluran alamat dan penggunaan data dan saluran alamat. Karena data dan saluran alamat dipakai bersama oleh seluruh komponen, maka harus ada alat untuk mengontrol penggunaannya. Sinyal-sinyal kontrol melakukan transmisi baik perintah maupun informasi pewaktuan diantara modul-modul sistem. Sinyal-sinyal pewaktuan menunjukkan validitas data dan informasi alamat. Sinyal-sinyal perintah mespesifikasikan operasi-operasi yang akan dibentuk. Umumnya saluran kontrol meliputi : memory write, memory read, I/O write, I/O read, transfer ACK, bus request, bus grant, interrupt request, interrupt ACK, clock, reset


2.  Bagaimana cara kerja ALU di dalam computer?
ALU ini merupakan sirkuit CPU berkecepatan tinggi yang bertugas menghitung dan membandingkan, angka-angka dikirim dari memori ke ALU untuk dikalkulasi dan kemudian dikirim kembali di dalam memori. ALU akan berkerja setelah mendapatkan perintah dari control unit yang terletak pada proseccor. Control unit ini akan memberi perintah untuk melakukan proses penjumlahan, maka PC akan menyuruh ALU untuk melakukan proses penjumlahan.

 Sumber:
http://nurdinfirmansyah2.blogspot.com/ 

Kamis, 13 November 2014

 Arsitektur set Intruksi

Set Instruksi & Teknik Pengalamatan


Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan, system bust, CPU dan I/O Set Intruksi, Mode & Format Pengalamatan.

SET INSTRUKSI MATERI OR-AR KOMPUTER KARAKTERISTIK DAN FUNGSI SET INSTRUKSI 
Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut sebagai instruksi mesin (mechine instructions) atau instruksi komputer (computer instructions).  Kumpulan dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat dijalankan oleh CPU disebut set Instruksi (Instruction Set).

ELEMEN-ELEMEN DARI INSTRUKSI MESIN (SET INSTRUKSI)
 
  • Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan
  • Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang akan dilaksanakan  
  • Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan  
  • Next instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai.
  • Source dan result operands dapat berupa salah satu diantara tiga jenis berikut ini: Main or Virtual Memory, CPU Register, dan I/O Device.
DESAIN SET INSTRUKSI
Desain set instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya adalah
  • Kelengkapan set instruksi  
  • Ortogonalitas (sifat independensi instruksi)  
  • Kompatibilitas : Source code compatibility, Object code Compatibility
Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut :
  1. Operation Repertoire : Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit operasinya.
  2. Data Types : tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat, dsb.  
  3. Register : Banyaknya register yang dapat digunakan
  4. Addressing : Mode pengalamatan untuk operand.
FORMAT INSTRUKSI
Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction Format).
OPCODE OPERAND REFERENCE OPERAND REFERENCE JENIS-JENIS OPERAND
·         Addresses (akan dibahas pada addressing modes)
·         Numbers          : Integer or fixed point, Floating point, Decimal (BCD)
·         Characters       : ASCII, EBCDIC
·         Logical Data   : Bila data berbentuk binary ( 0 dan 1 )
JENIS INSTRUKSI 
  1. Data processing           : Arithmetic dan Logic Instructions
  2. Data storage                : Memory instructions  
  3. Data Movement          : I/O instructions  
  4. Control                        : Test and branch instructions 
TRANSFER DATA 
  1. Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.   
  2. Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack.   
  3. Menetapkan panjang data yang dipindahkan.   
  4. Menetapkan mode pengalamatan.   
  5. Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah : 
           a. Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.  
           b. Apabila memori dilibatkan : 
                  Menetapkan alamat memori.
Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual.
Mengawali pembacaan / penulisan memori 
Operasi set instruksi untuk transfer data : 
  • MOVE                        : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan  
  • STORE                       : memindahkan word dari prosesor ke memori.  
  • LOAD                        : memindahkan word dari memori ke prosesor.  
  • EXCHANGE              : menukar isi sumber ke tujuan.  
  • CLEAR / RESET       : memindahkan word 0 ke tujuan.  
  • SET                             : memindahkan word 1 ke tujuan.  
  • PUSH                          : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.  
  • POP                             : memindahkan word dari bagian paling atas sumber 
ARITHMETIC
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
  1. Transfer data sebelum atau sesudah.  
  2. Melakukan fungsi dalam ALU.  
  3. Menset kode-kode kondisi dan flag. 
Operasi set instruksi untuk arithmetic : 
  1. ADD               : penjumlahan
  2. SUBTRACT   : pengurangan  
  3. MULTIPLY    : perkalian
  4. DIVIDE          : pembagian
  5. ABSOLUTE 
  6. NEGATIVE
  7. DECREMENT 
  8. INCREMENT 
Nomor 5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal.
  
LOGICAL  
Tindakan CPU sama dengan arithmetic   
Operasi set instruksi untuk operasi logical : 
  1. AND, OR, NOT, EXOR  
  2. COMPARE    : melakukan perbandingan logika.  
  3. TEST               : menguji kondisi tertentu.  
  4. SHIFT             : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit
  5. ROTATE        : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin. 
CONVERSI
 Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical. 
  • Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format data.  
  • Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.  
  • Operasi set instruksi untuk conversi : 
  1. TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel korespodensi.  
  2. CONVERT     : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. 

INPUT / OUPUT 
Tindakan CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT : 
  1. Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped.  
  2. Mengawali perintah ke modul I/O   
Operasi set instruksi Input / Ouput : 
  1. INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan  
  2. OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O  
  3. START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O  
  4. TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuan TRANSFER CONTROL 
Tindakan CPU untuk transfer control : Mengupdate program counter untuk subrutin , call / return. 
Operasi set instruksi untuk transfer control : 
  1. JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat tertentu.  
  2. JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu dan memuat PC dengan alamat tertentu atau tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan.  
  3. JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu.  
  4. RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi tertentu.  
  5. EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai instruksi.
  6. SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.  
  7. SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan.
  8. HALT : menghentikan eksekusi program.  
  9. WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi  
  10. NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan. 
CONTROL SYSTEM 
Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu atau sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya digunakan dalam sistem operasi. 
Contoh : membaca atau mengubah register kontrol. 
JUMLAH ALAMAT (NUMBER OF ADDRESSES) 
Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah dengan melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya. 
Jumlah alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi : 
  1. Empat Alamat ( dua operand, satu hasil, satu untuk alamat instruksi berikutnya)  
  2. Tiga Alamat (dua operand, satu hasil)  
  3. Dua Alamat (satu operand merangkap hasil, satunya lagi operand)  
  4. Satu Alamat (menggunakan accumulator untuk menyimpan operand dan hasilnya) 
Macam-macam instruksi menurut jumlah operasi yang dispesifikasikan 
  1. O – Address Instruction  
  2. 1 – Addreess Instruction.  
  3. N – Address Instruction  
  4. M + N – Address Instruction 
Macam-macam instruksi menurut sifat akses terhadap memori atau register 
  1. Memori To Register Instruction  
  2. Memori To Memori Instruction  
  3. Register To Register Instruction
ADDRESSING MODES 
Jenis-jenis addressing modes (Teknik Pengalamatan) yang paling umum: 
  • Immediate  
  • Direct  
  • Indirect  
  • Register  
  • Register Indirect  
  • Displacement  
  • Stack